Tokoh Adat Sentani Minta Pemerintah Buka Ruang Dialog dengan KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, SENTANI – Tokoh Adat Papua atau Ondofolo Kampung Babrongko, Sentani, Ramses Wally meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka ruang dialog bersama KST Papua. Hal ini untuk mengatasi konflik bersenjata yang berakibat jatuhnya korban sipil dan militer di Bumi Cenderawasih.

“Bapak Presiden perlu mengambil langkah netral dengan melibatkan pemerintah pusat dan kelompok yang memiliki perbedaan ideologi baik di dalam maupun luar negeri untuk berdialog, dan membicarakan serta menyelesaikan seluruh pertikaian di Tanah Papua,” katanya, dikutip Kamis 9 Desember 2021.

Menurut Ramses, inti dari seluruh aksi yang dilakukan KST Papua adalah soal ideologi dan cara mengatasinya hanya dengan dialog melibatkan pihak ke-tiga atau mediator.

“Jangan melihat perjuangan mereka sebagai ancaman karena bagaimanapun mereka adalah warga negara Indonesia, oleh sebab itu perlu dilakukan pola pendekatan dan komunikasi dengan pemimpin mereka, baik di dalam maupun luar negeri. Saya pikir cara tersebut, semuanya akan menemukan titik persoalan yang menguntungkan,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Nasional Jaringan organisasi komunitas warga Indonesia pendukung Jokowi (Seknas-Jokowi) ini menjelaskan bahwa karena perjuangan KST Papua berkaitan dengan ideologi, maka tidak bisa dengan pola kekerasan.

“Kalau kita lakukan dengan cara kekerasan, saya rasa mungkin sulit. Sebab ideologi yang ditanamkan sudah bertumbuh subur, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri dengan bentuk membangun kekuatan yang didukung oleh negara-negara lain,” katanya.

Ramses lalu mengatakan, ideologi dimaksud sudah tertanam dan bertumbuh dengan sendirinya bagi setiap generasi di Papua sejak 1961.

“Biarpun saat ini semua sudah dibangun di Papua, tetapi menurut mereka itu tidak ada arti, berarti ada sesuatu diinginkan. Oleh sebab itu perlu dialog, dengan begitu Papua, Indonesia dan dunia akan damai.” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini