TNI AU Ulang Tahun ke-74, Apa Kabar Su-35?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di hari jadinya yang ke-74 pada 9 April 2020 ini, kita akan teringat pengadaan salah satu pesawat tempur canggih dari Rusia yang pembeliannya sempat menjadi polemik. Banyak yang menilai pembelian itu batal karena pengiriman unitnya tidak kunjung tiba.

Namun, Direktur Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik-Militer Dmitry Shugaev menegaskan tidak pernah ada pembatalan resmi dari Indonesia.

Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono akhir Maret lalu juga menegaskan hal yang sama.

Namun hingga kini pesawat dengan julukan super flanker itu tidak kunjung tiba di tanah air. Anehnya, Trenggono justru mengungkapkan sedang mempertimbangkan opsi membeli saingan SU-35 yaitu F-35 buatan Lockheed Martin berjuluk Lightning II.

Hal itu menyusul tekanan dari Amerika Serikat di tengah perang dagang dengan Cina sebelum corona mewabah.

Mengutip defenseworld.net, Indonesia dan Rusia memang sudah menyetujui membeli Su-35 dengan cara barter plus uang tunai.

Rusia-Indonesia sendiri sudah melakukan negosiasi sejak lama dan finalisasinya pada tahun 2019 mengenai komoditas apa saja yang dimasukan dalam perdagangan barter.

Rusia mau menerima barang-barang dari Indonesia seperti minyak sawit, karet, kopi, teh, furnitur, rempah-rempah dan lain sebagainya sebagai pembayaran Su-35.

Baru 50 persennya uang tunai, sehingga Indonesia hanya perlu membayar Rusia senilai 1,1 miliar dolar AS untuk 11 unit jet tempur generasi akhir Flanker Family itu.

Namun masalah muncul yaitu harga komoditi tersebut terus berfluktuasi sehingga menyulitkan kedua belah pihak menentukan harga pembayaran.

Diketahui sebelumnya dalam penjualan senjata Rusia ke India, skema pembayaran juga menggunakan mata uang Ruppe-Ruble.

Akan tetapi Indonesia khawatir skema pembayaran tersebut bisa menganggu perdagangan dengan AS karena waktu itu kita menikmati surplus perdagangan senilai 12 miliar dolar AS.

Meski serba tidak jelas, namun akhir Maret lalu TNI AU menggelar Pendidikan Kualifikasi Khusus (Dikkualsus) Teknisi Pemeliharaan Pesawat Tempur Sukhoi SU-27/30 Level 1.

Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra di Lanud Iswahjudi, Jumat 27 Maret 2020 untuk menghasilkan teknisi yang mampu mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan pesawat tempur jenis Sukhoi.

Selamat Hari TNI AU, semoga nasib pembelian itu segera ada jawabnya sehingga udara kita bisa mendapat pengawalan lebih kuat lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Berkomitmen Mewujudkan IKN Sebagai Kota Ramah Lingkungan

Oleh: Dewi Ambara* Indonesia kini memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dipimpin oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini