MATA INDONESIA, JAKARTA-Tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang turun tidak terlepas dari berbagai formulasi kebijakan pemerintah termasuk program perlindungan sosial. Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu.
Menurut Febrio, program perlindungan sosial telah berhasil menjaga tingkat kemiskinan dan ketimpangan sehingga tidak naik setinggi yang diprediksi banyak lembaga termasuk Bank Dunia.
Selama satu dekade terakhir, angka kemiskinan dan ketimpangan dalam tren menurun namun pandemi covid-19 menghentikan tren penurunan tersebut.
Selama satu dekade itu, jumlah penduduk miskin turun sebesar 4,78 juta orang namun dalam dua tahun pandemi naik hingga sekitar 2,4 juta orang.
Dalam hal ini, pemulihan ekonomi melalui program perlindungan sosial mampu menekan tingkat kemiskinan menjadi 9,71 persen per September 2021 dari 10,19 persen per September 2020.
“Tanpa perluasan perlinsos, Bank Dunia memproyeksikan angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 11,4 persen,” ujar Febrio.
Ia menambahkan, pemerintah pun menetapkan strategi jangka menengah untuk pengentasan kemiskinan ekstrim yakni dapat dihapuskan pada 2024.