Tidak Ada ‘Pasukan Setan’ yang Dikirim ke Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Isu adanya pasukan setan yang dikirim ke Papua, dibantah Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono. Ia menyatakan bahwa tidak benar ada ‘pasukan setan’ yang dikirim ke Papua.

Menurut Ignatius, ‘pasukan setan’ hanya narasi yang tidak benar di media sosial. “Tidak ada ‘pasukan setan’, itu hanya narasi yang tidak benar di media sosial karena yang datang adalah pasukan dari Batalyon 315/Garuda,” kata Ignatius Yogo kepada kantor berita Antara di Jayapura, Sabtu 29 mei 2021.

Jenderal bintang dua TNI itu menjelaskan Batalyon Infanteri 315/Garuda itu nantinya ditempatkan di wilayah selatan Papua. Menurut dia, Yonif 315 yang tergabung dalam pengamanan daerah rawan akan menggantikan Yonif 756. Dipastikan tidak ada penambahan pasukan, melainkan hanya pergantian saja. ”Batalyon 315 itu moto-nya Garuda, dan tidak ada pasukan setan,” ujar Mayjen TNI Yogo.

Dia menambahkan Batalyon itu akan bertugas untuk melakukan pengamanan di Kabupaten Mimika, Asmat dan Mappi. Ketika ditanya tentang situasi keamanan di Papua, Ignatius Yogo mengaku saat ini kondusif, namun anggota tetap diminta waspada. “Kami akan bersinergi dengan Polri dalam hal ini Polda Papua untuk mengamankan Papua,” ujar Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini