The Journal, Konflik Sosial di Indonesia Selalu Diawali Masalah Politik dan SARA

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konflik sosial yang sering timbul di Indonesia biasanya dimulai dari konflik politik dan keragaman etnis kita, terutama sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Hal itu diungkapkan Direktur Institut Perubahan Sosial, Yusdi Usman saat berbincang dengan Mata Milenial Indonesia TV, yang dikutip Senin 12 Juli 2021.

“Konflik yang berbasis politik itu kemudian merembet menjadi konflik sosial,” ujar Yusdi.

Sedangkan konflik yang berbasis keragaman etnis biasanya muncul akibat harus berhadapan dengan pola struktur sosial yang berbeda dengan struktur etnis tersebut.

Dalam konflik berbasis keragaman itu pada umumnya dipicu oleh sentimen SARA.

Di era Orde Lama dan Orde Baru, konflik sosial pada umumnya diakibatkan oleh dinamika politik saat itu.

Pada Orde Lama konflik sosial itu berpuncak pada peristiwa Gerakan 30 September yang dituding ditunggangi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sementara potensi konflik-konflik tersebut di era Orde Baru selalu berhasil diredam oleh penguasa saat itu.

Akibatnya di era Reformasi bukan potensi itu justru menjelma menjadi suasana chaos yang luar biasa akibat peredaman di era Orde Baru. Namun polanya tetap sama yaitu diawali dengan konflik politik dan SARA.

Sejauhmana konflik-konflik tersebut harus diwaspadai di Indonesia simak The Journal di kanal YouTube Mata Milenial Indonesia TV, mulai Senin 12 Juli 2021 ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini