Terungkap, Cina Request ke Rusia Serang Ukraina Usai Olimpiade Beijing!

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING Sebuah fakta baru terungkap. Pejabat senior Cina diketahui meminta pejabat senior Rusia untuk tidak menyerang Ukraina sebelum gelaran Olimpiade Musim Dingin di Beijing berakhir.

Hal ini dilaporkan New York Times mengutip pejabat administrasi pemerintahan Presiden Joe Biden dan pejabat Eropa yang mengutip laporan badan intelijen Barat.

The Times mengatakan, laporan intelijen menunjukkan pejabat senior Cina memiliki beberapa tingkat pengetahuan tentang rencana atau niat Rusia untuk menyerang Ukraina sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer skala penuh pada Kamis pekan lalu.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa Beijing telah mengajukan permintaan tersebut tetapi menolak untuk memberikan rincian. Sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah ini.

“Klaim yang disebutkan dalam laporan yang relevan adalah spekulasi tanpa dasar, dan dimaksudkan untuk mengalihkan kesalahan dan menodai Cina,” kata juru bicara Kedutaan Besar Cina di Washington, Liu Pengyu, melansir Reuters, Kamis, 3 Maret 2022.

Setelah beberapa pekan peringatan dari para pemimpin Barat, Rusia akhirnya melancarkan invasi tiga cabang ke Ukraina dari utara, timur, dan selatan pada Kamis (24/2), hanya beberapa hari setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 berakhir.

Sebagaimana diketahui, Putin dan pemimpin Cina Xi Jinping bertemu di awal Olimpiade pada 4 Februari dan mendeklarasikan peningkatan kemitraan tanpa batas. Ketika itu keduanya berjanji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.

Para pejabat AS telah mengkonfirmasi laporan Times sebelumnya bahwa Washington menyampaikan kepada pejabat senior intelijen Cina tentang penumpukan pasukan Rusia di sekitar wilayah Ukraina menjelang invasi dengan harapan, Beijing akan membujuk Moskow untuk menghentikan pasukannya.

Surat kabar itu mengatakan para pejabat senior di Amerika Serikat dan di pemerintah sekutu menyebarkan intelijen ketika mereka membahas kapan Putin mungkin menyerang Ukraina. Akan tetapi, dinas intelijen memiliki interpretasi yang berbeda-beda.

Bonny Lin, pakar Cina di lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies, mengatakan tidak jelas seberapa banyak yang diketahui Xi tentang niat Putin. Ia mencatat bahwa Beijing lambat untuk mengevakuasi warganya dari Ukraina, yang menunjukkan bahwa itu tidak sepenuhnya siap.

“Mengingat bukti yang kami miliki sejauh ini, saya pikir kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan yang pasti – bahwa Xi tidak tahu (yang buruk) dan bahwa Xi mungkin tahu (yang juga buruk),” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini