Terpidana Ali Imron: Intoleransi Muslim Lebih Jahat dari Teroris!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Intoleransi di Indonesia sekarang membuat banyak muslim bersikap lebih jahat dari teroris. Hal itu diungkapkan terpidana seumur hidup bom Bali I, Ali Imron dalam sebuah video diskusi yang diunggah Instagram @164channel.pbnu dan dikutip Mata Indonesia, Senin 9 Maret 2020.

Ali Imron mengaku kaget ketika mengetahui kasus Ahok yang berkembang tiga tahun lalu hingga pemilihan presiden tahun lalu.

Menurutnya, sikap banyak muslim menyuarakan intoleransi sudah membuatnya keheranan, dia menilai sikapnya sebagai teroris di waktu lalu sudah dikalahkan oleh sikap intoleransi mereka.

“Saya ikuti gonjang-ganjing itu pasca kasus Ahok. Di media, di macem-macem kok masyarakat ini, yang Muslim maksudnya, kok lebih brutal dari teroris ya?” ujar Ali Imron dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan PBNU.

Dalam komentar dan hal-hal yang berkaitan dengan intoleransi dan antikeberagaman itu, Ali Imron heran dengan sikap sebagian besar Muslim tersebut.

Ali membandingkan dengan dirinya yang berani membawa bom seberat 1 ton dan memerintahkan orang meledakkan cafe di Bali serta menganggap dirinya teroris keren, merasa tidak ada apa-apanya dengan sikap intoleransi yang dipertontonkan sebagian besar Muslim belakangan ini.

Menurutnya, toleransi itu adalah bagian dari akhlak Islam, sedangkan keberagaman adalah sunnatullah. Sesuatu yang tidak bisa kita tolak atau kita tentang.

“Maka saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat intoleransi belakangan ini, kok bisa,” kata Ali Imron.

View this post on Instagram

Ali Imron

A post shared by 164 Channel – Nahdlatul Ulama (@164channel.pbnu) on

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini