MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) membuat penduduk Kampung Mappenduma, Distrik Mappenduma, Kabupaten Nduga, Papua ketakutan. Kampung tersebut dibiarkan kosong karena seluruh penduduknya mengungsi sejak 2018 lalu. Mereka memilih pindah dan menetap di kawasan pegunungan karena selama ini diteror oleh anggota KSTP pimpinan Egianus Kogoya.
Tak hanya warga lokal, para pegawai pemerintahan, baik guru maupun tenaga medis juga memilih pergi dari kampung tersebut karena teror yang dilakukan oleh KSTP.
Aksi kekerasan KSTP ini mendapat kecaman dari pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta. Ia mengatakan, tindakan kelompok separatis tersebut tak bisa dibiarkan.
Ia pun berharap TNI-Polri hadir dan melindungi masyarakat dari gangguan keamanan tersebut. Harus ada jaminan dari TNI Polri, supaya masyarakat yakin dan mau kembali beraktifitas seperti semula.
“Dan bagi pengacau keamanan yang membuat penduduk ketakutan harus ditindak tegas. Prioritas pertama adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Selasa 6 Juli 2021.
Selanjutnya ia juga meminta pihak pemerintah Indonesia terus membangun dialog dengan unsur masyarakat agar terjadi kesepahaman. Kemudian, arah pembangunan harus disusun dan dijalankan dari hasil dialog sehingga masyarakat mau terlibat dan merasakan kehadiran negara.
“Karena ini mengenai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Setelah ini terjadi maka kepercayaan masyarakat kepada negara semakin kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak lain yang menginginkan Papua lepas dari NKRI,” katanya.