Indisipliner, Persipura Coret Boaz Solossa dan Yustinus Pae

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persipura Jayapura memutuskan mencoret dua pemain senior, Boaz Solossa dan Yustinus Pae. Keduanya didepak karena masalah indispliner.

Keputusan ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Pasalnya, hubungan Boaz dan Tipa (sapaan Yustinus Pae) dengan manajemen sudah tak harmonis sejak pemusatan latihan di Batu, Malang.

Ada banyak spekulasi berkembang dan tak sedikit yang menyudutkan manajemen. Akhirnya, Persipura buka suara dan mengaku telah mencoret Boaz dan Tipa dari tim.

“Pertama-tama saya mau sampaikan bahwa, secara pribadi lepas pribadi kami tidak punya masalah apapun dengan Bochi (Boaz) maupun Tipa, mereka adalah anak-anak kami dan adik-adik kami, ini murni kebijakan manajemen dan masukan para pelatih, atas pelanggaran atau tindakan indisipliner,” kata Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano, dalam pernyataan resminya.

“Apakah hal-hal indisipliner ini sudah sering terjadi? Ya benar, para pemain atau ofisial yang berada dan pernah berada di tim ini pasti tahu itu. Silakan tanyakan saja kalau kami dianggap berbohong, hampir setiap tahun hal ini terjadi, berlangsung terus menerus, dan kami selalu sabar serta mentolerir pelanggaran mereka itu,” ujarnya.

Persipura kerap pindah-pindah melakukan pemusatan latihan. Selain di Batu, Boaz dan Tipa disebut melakukan tindakan indisipliner lagi saat di Jakarta pada bulan Juni.

“Apakah kami tidak hargai mereka? Kami terlalu sayang, terlalu hormat, dan terlalu menghargai mereka, sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap ‘terlalu lemah’ sama mereka, tetapi kami tetap sabar dan itu karena kami hormati mereka, kami terus menunggu mereka berubah,” ungkapnya.

“Hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka, kami sabar, sabar dan sabar, Tuhan Yang Maha Tahu segalanya, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” ujarnya.

Persipura mengaku malu saat meminta pendapat pada empat pemain senior, Boaz, Tipa, Ian Louis Kabes, dan Ricardo Salampessy terkait sikap indisipliner yang dilakukan pemain muda. Mereka sepakat memberikan sanksi pada pemain muda tersebut, tapi kenyataannya Boaz dan Tipa melakukan hal yang sama.

“Dimulai dari kejadian di Kediri waktu pencoretan salah satu pemain muda dan sanksi kepada 2 pemain muda lainnya. Saat itu tim pelatih memanggil 4 pemain senior (Boaz, Tinus, Ian, Ricardo) dan meminta tanggapan mereka terkait hal indisipliner tersebut,” katanya.

“Mereka berempat sepakat untuk sanksi atas pelanggaran indisipliner, sayangnya baru beberapa hari kemudian mereka melakukan pelanggaran yang sama, bahkan sampai saat ujicoba melawan Persita, hal itu terjadi. Ini yang membuat kami sangat kecewa,” ucapnya.

Meski demikian, Persipura tak dendam dengan dua pemain seniornya itu. Mereka berharap, suatu saat nanti bisa bersama lagi di kesempatan berbeda.

“Bochi dan Tipa, kami sangat hormati dan hargai kalian berdua, dan terima kasih atas kebersamaan selama ini. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat Tuhan menyatukan kita kembali, kami doakan yang terbaik buat Bochi dan Tipa di klub yang baru,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini