MATA INDONESIA, JAKARTA-Lintasan balap Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, punya keunikan yang berbeda dari sirkuit Formula 1. Sirkuit Formula E Ancol ini dirancang dengan panjang lintasan kurang dari 6 kilometer.
“Jadi memang panjang lintasan ini hanya 2,4 kilometer sedangkan Formula 1 itu bisa sampai 5-6 km,” kata mantan pembalap Ananda Mikola, yang juga anggota Organizing Committee Formula E Jakarta, di Ancol.
Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil itu juga mengatakan sirkuit ini juga punya keunikan lain dibanding sirkuit e-Prix lain. Salah satunya ada lokasi naik-turun di beberapa tikungan.
Ketua Organizing Committee Formula E Jakarta Ahmad Sahroni meminta agar masyarakat tidak menyamakan sirkuit Formula E dengan F1 karena memang berbeda secara teknis. Ia memaparkan pihak kontraktor sedang mengebut pembangunan sirkuit dengan skema tujuh hari 24 jam.
“Semoga Formula E ini bisa menjadi ajang hiburan internasional yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya di Jakarta,” katanya.
Progres pembangunan sirkuit Formula E hingga 22 Februari sudah mencapai 25,54 persen pada hari ke-21 dari total target 54 hari pengerjaan.
Menurut Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto, pencapaian di hari ke-21 melampaui 8 persen dari target 17,58 persen.
“Siang malam ada tiga shift dengan 300-400 pekerja, bahkan hujan pun kita kerjakan dan akan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Dirut Jakpro itu mengatakan saat ini pihak kontraktor, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, sedang fokus mengerjakan Zona 5 untuk pengerasan. “Setelah pengerasan baru kita akan buat pengaspalan. Kita optimistis seluruh trek akan selesai pada akhir Maret atau awal April.”
Proyek pembuatan sirkuit Formula E dengan nilai tender Rp50 miliar ini diputuskan dilakukan di kawasan Ancol. Ajang balap mobil listrik yang akan dihelat pada 4 Juni 2022 itu akan memiliki panjang lintasan 2.400 meter dengan 18 tikungan dan membentuk pola kuda lumping.