Terkait Krisis Ukraina-Rusia, AS Larang Warga Kunjungi Belarusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, MINSK – Usai mengimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Ukraina, pun dengan kerabat diplomat yang ditempatkan di Kiev, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) kini memperingatkan warga AS agar tidak bepergian ke Belarusia.

Kebijakan ini diambil AS, menyusul penumpukan militer Rusia di sepanjang perbatasan negara Eropa Timur dengan Ukraina ketika pejabat AS terus memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat terjadi pada pekan ini.

“Karena peningkatan aktivitas militer Rusia yang tidak biasa dan mengkhawatirkan di dekat perbatasan dengan Ukraina, warga AS yang berada di atau mempertimbangkan perjalanan ke Belarus harus menyadari bahwa situasinya tidak dapat diprediksi dan ada ketegangan yang meningkat di kawasan itu,” tutur Departemen Luar Negeri AS.

“Potensi pelecehan yang ditargetkan secara khusus pada orang asing juga sangat dimungkinkan. Mengingat volatilitas situasi yang meningkat, warga AS sangat disarankan untuk tidak bepergian ke Belarusia,” tambah departemen itu, melansir The Hill, Selasa, 15 Februari 2022.

Peringatan tersebut datang pada hari yang sama ketika Paman Sam mengumumkan akan menutup kedutaannya di ibu kota Ukraina, Kiev dan memindahkan operasi lebih dari 300 mil ke barat ke kota Lviv.

“Kami sedang dalam proses memindahkan sementara operasi Kedutaan Besar kami di Ukraina dari Kedutaan Besar kami di Kiev ke Lviv karena percepatan dramatis dalam penumpukan pasukan Rusia,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

“Tindakan pencegahan yang bijaksana ini sama sekali tidak merusak dukungan kami atau komitmen kami terhadap Ukraina. Komitmen kami terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina tidak tergoyahkan,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini