Terbongkar, Simbol Perlawanan dan Senjata Kelompok Separatis Papua dari Australia

Baca Juga

MINEWS.ID, MANOKWARI – Kepolisian Daerah Papua Barat berhasil membongkar pengiriman benda-benda simbol perlawanan kelompok separatis dari Australia.

Benda-benda tersebut antara lain kaus bergambar bendera bintang kejora dan bendera-bendera mini bintang kejora di Sorong.

“Maka upaya kita mencegah agar tidak ada pengiriman lagi yang ditujukan ke alamat yang sama maupun alamat lain,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Papua Barat, Kombes Robert Dacosta di Manokwari, Senin 30 September 2019.

Barang-barang tersebut kini diamankan polisi sebelum digunakan. Dacosta menduga benda-benda itu akan digunakan dalam aksi di Papua Barat dalam waktu dekat.

Polisi juga tidak menahan penerima benda tersebut namun terus dipantau. Begitu juga dengan pengirimnya juga tidak bisa diproses hukum karena warga negara Australia.

Dacosta mengungkapkan selama ini selalu ada kaitan antara pengiriman barang-barang dari Australia tersebut dengan aksi rusuh yang sebelumnya terjadi di Manokwari, Sorong dan Fakfak.

Sebelumnya polisi juga menangkap perempuan dari Sorong yang terbukti membawa bendera Bintang Kejora mini di Bandara Rendani, Manokwari. Barang-barang yang diamankan polisi tersebut pada saatnya nanti akan dimusnahkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini