MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta tetap mengizinkan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) meski kurva pandemi Covid-19 Kota Gudeg itu trennya masih meningkat.
Namun, dengan pemberlakuan PPKM Level 4, Pemkot akan selektif mengizinkan sekolah yang boleh menggelar PTM.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, hanya kelas tertentu yang diizinkan mengadakan PTM.
“Kegiatan sekolah tetap dilakukan secara daring, hanya saja pada kelas tertentu kita lakukan luring (luar jaringan) atau PTM. Tapi kita batasi dan kita ketatkan prokesnya,” kata Heroe kepada wartawan, Rabu 9 Maret 2022.
Pemberlakuan PTM di tengah aktivitas belajar daring sudah dipikirkan matang-matang oleh Pemkot.
Sebab, sebagian jenjang pendidikan, kelas 6 SD dan kelas 3 SMP akan melaksanakan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) dan ujian akhir sekolah.
Jika ada sekolah yang akan melakukan tatap muka dilakukan secara selektif. Selain itu, para siswa itu harus mendapatkan bimbingan belajar yang lebih intensif karena akan menghadapi ujian akhir.
Heroe mengaku hal itu merupakan permintaan orang tua murid yang menginginkan aktivitas belajar anaknya dalam menghadapi ujian lebih maksimal.
Maka, Heroe mengizinkan sekolah melakukan PTM hanya pada siswa yang akan menghadapi ujian tetapi harus dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Heroe mengungkapkan keamanan siswa saat PTM dilangsungkan.
Sementara Kepala Disdikpora Kota Jogja, Budi Santosa Asrori mengaku tetap memberlakukan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk siswa selain kelas 6 SD dan 3 SMP.
Dia mengaku sedang menyiapkan sejumlah strategi agar rencana PTM tidak membuat para siswa yang akan menghadapi ujian, tertular Covid-19.
“Sebagian besar kita laksanakan PJJ dulu, nah untuk PTM kita mengikuti kebijakan dari pimpinan,” kata Budi.
Dia berharap kasus Covid-19 akan turun pertengahan Maret 2022 ini. Hal itu untuk memudahkan ujian semester siswa.
Reporter: Muhammad Fauzul Abraar