Terapkan Hal Sama, Vietnam Sukses Perangi Covid19 Dibanding Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang memuji Vietnam, termasuk juru bicara Pemerintah Indonesia untuk Covid19, Achmad Yurianto karena berhasil mengatasi wabah tersebut, padahal dengan cara amat sederhana tetapi disiplin yaitu menjaga jarak dan tinggal di rumah.

Vietnam yang anggarannya terbatas dibandingkan Indonesia juga tidak melakukan rapid test atau pengujian massal.

Seorang pejabat kesehatan Vietnam Tran Dac Phu, seperti dilansir Financial Times menyatakan untuk menghabisi Covid19 yang penting adalah kita mengetahui jumlah orang yang kontak dengan virus tersebut atau mereka yang baru kembali dari wilayah pandemi.

Setelah itu melakukan tes kepada mereka lalu dikarantina. Hal itu juga yang diterapkan Indonesia dalam memerangi Covid19.

Tetapi kelebihan Vietnam dari Indonesia adalah warganya sudah terbiasa melakukan mobilisasi ala militer sehingga tentara di sana dengan mudah memaksa orang terinfeksi masuk karantina begitu juga dengan mahasiswa kedokteran, pensiunan dokter dan perawat wajib terjun menghadapi musuh tidak kelihatan itu.

Selain itu media yang dikendalikan pemerintah juga tidak henti-hentinya menyampaikan pesan untuk menjaga jarak dan tinggal di rumah. Kementerian kesehatan Vietnam juga rajin mengirimkan pesan teks soal virus tersebut ke ponsel-ponsel rakyatnya.

Propaganda besar yang digaungkan Pemerintah Vietnam dalam memerangi virus tersebut adalah; “Tinggal di rumah berarti mencintai negara Anda.”

Hal lainnya adalah penduduk Vietnam juga saling mengawasi orang yang terinfeksi. Misalnya jika seseorang mengetahui tetangganya pulang dari negara lain akan langsung dilaporkan ke pejabat berwenang.

Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan hal yang sama, tetapi semangat gotong royong dan pemahaman mereka akan virus itu tampaknya masih sangat rendah. Sementara pemerintah tidak bisa langsung memaksa warganya.

Sebaliknya sebagian orang Indonesia lebih senang menyalahkan pemerintah daripada mematuhi aturan jaga jarak dan diam di rumah. Bahkan ketika tetangga mereka mudik pun tidak diingatkan bahayanya, bisa menyebarkan virus itu di kampung halaman.

Vietnam kini memiliki 153 kasus positif corona tanpa ada angka kematian sama sekali seperti data worldometer.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini