MATA INDONESIA, JAKARTA-Jejak kaki dinosaurus berumur 100 tahun di temukan di salah satu Restoran barat daya Cina. Diketahui jenis jejak kaki tersebut berjenis Sauropoda yang dikenal dengan leher dan ekornya yang panjang.
Temuan jejak kaki berusia satu abad ini dilihat pertama kali oleh seorang pengunjung di halaman luar restoran.
“Beberapa lubang batu di restoran di Leshan, provinsi Sichuan, berisi jejak kaki dua sauropoda, sejenis dinosaurus yang hidup pada awal periode Cretaceous,” kata Lida Xing, ahli paleontologi dan profesor di China University of Geosciences sebagaimana dilansir CNN .
Pada Sabtu 17 Juli 2022 Tim Xing mengkonfirmasi adanya temuan tersebut menggunakan pemindai 3D. Jenis Dinosaurus ini bisa tumbuh sepanjang tiga busa sekolah dan sangat berat sehingga dapat mengguncang tanah ketika sedang berjalan.
“Dua sauropoda yang meninggalkan jejak mungkin berukuran sekitar 8 meter panjang tubuhnya,” kata Xing
Menurut Tim Ahli Paleontologi perkembangan di China sangat pesat sehingga dalam beberapa dekade terakhir studi tentang kehidupan purba melalui catatan fosil lebih sulit karena telah terhalang bangunan.
“Jarang ditemukan fosil di kota, karena semuanya tertutup bangunan,” katanya.
Sebelum menjadi restoran tempat ditemukannya jejak kaki dinosaurus ini merupakan peternakan ayam, pada saat itu jejak kaki itu masih terkubur tanah dan pasir sehingga dapat melindungi mereka dari erosi dan kerusakan cuaca.
Kotoran yang menghalangi fosil jejak kaki baru dibersihkan sekitar satu tahun yang lalu saat restoran dibuka, untungnya pemilik restoran menyukai tampilan alami batu yang ada ditempat jadi membiarkannya tidak tersentuh.
“jejak kaki ini terlindungi dengan baik,” kata Xing. “Ketika kami pergi ke sana, kami menemukan bahwa jejak kaki itu sangat dalam dan cukup jelas, tetapi tidak ada yang memikirkan (kemungkinan itu kaki dinosaurus).”
Saat ini pemilik restoran membatasi situs tersebut untuk mencegah ada yang menginjak lubang dan pembangunan gedung. Xing juga menambahkan bahwa hal yang dilakukan pemilik restoran merupakan bentuk penerimaan akan minat ilmiah yang besar di kalangan masyarakat.
“Jika 10 tahun yang lalu, tidak ada yang akan mengirimi saya foto dinosaurus yang dicurigai (fosil atau jejak kaki),” katanya. “Tapi sekarang, saya mendapatkan beberapa dari masyarakat umum, dan saya mengonfirmasi beberapa jejak kaki dinosaurus setiap tahun.”