MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akhirnya angkat bicara terkait penutupan Holywings di sejumlah daerah di Indonesi.
Dirinya mengungkapkan bahwa pihak manajemen Holywings telah mengakui berbagai kesalahannya. Seperti, mendirikan usaha tidak berbasis izin hingga melakukan promosi secara berlebihan.
“Mereka juga mengakui kesalahan, ada sebagian yang izinnya belum ada. Juga hasil dari kreativitas berlebihan kemudian mengganggu suasana kebatinan masyarakat,” kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu 20 Juli 2022.
Bahlil lantas memaafkan keteledoran pihak Holywings yang sudah membuat gaduh masyarakat. Dia bersama pemerintah daerah kini tengah mencari solusi soal kelanjutan bisnis tempat hiburan tersebut.
“Ibaratnya kita berbuat dosa, dan minta maaf ke Tuhan, dimaafkan. Jadi saya sudah bilang, kasih kami waktu untuk rapat koordinasi dengan Pemda, kemudian kita cari solusi,” katanya.
Dia tak ingin pemerintah membuat keputusan sepihak terkait hal tersebut. Pasalnya, Holywings juga memegang hajat hidup orang banyak.
“Kita ini lagi cari cara bagaimana agar bisa baik semuanya. Karena apa? Karena Holywings ini menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan. UMKM-nya juga ada,” ujar Bahlil.
“Dan ingat loh, perusahaan ini 13 cabang yang ada di Jakarta. Antara cabang A dan B itu manajemen, PT-nya berbeda-beda,” katanya.
Namun, dia meminta pihak Holywings tetap menghormati asas hukum yang berlaku, sembari pemerintah tetap mengusahakan untuk menyelesaikan perkara yang punya rantai ekonomi luas ini.
“Negara kita negara hukum. Tetapi di sisi lain harus ada solusi bijak untuk keberlangsungan bagi lapangan pekerjaan dan UMKM yg selama ini sudah melakukan kerjasama dengan baik,” katanya.