Tanpa Banyak Komentar, Risma Pimpin Operasi Hilangkan Banjir dari Surabaya di Tengah Derasnya Hujan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menghadapi kotanya yang dilanda banjir, Wali Kota Tri Rismaharini tidak menunggu hujan reda dan banyak berkomentar. Dalam video yang beredar di media sosial, perempuan itu tampak memimpin pembersihan gorong-gorong di tengah hujan lebat.

Hasilnya ditemukan banyak sampah dan botol plastik yang menyumbat saluran air di bawah trotoar itu.

Risma tampak mengenakan jas hujan krem dan kerudung warna senada bahkan ikut mengambil sampah dari dalam gorong-gorong yang disorongkan petugas.

“Meskipun Surabaya diguyur hujan deras, tidak menghentikan Bu Risma untuk turun ke lapangan dan melakukan pembersihan saluran. Hasilnya, sampah plastik dan botol plastik diketahui menyumbat saluran. Yuk, jaga saluran kita dengan tidak buang sampah sembarangan #BanggaSurabaya,” demikian status yang ditulis dalam akun twitter @BanggaSurabaya milik Humas Pemerintah Kota Surabaya, yang dikutip Kamis 16 Januari 2020.

Soal banjir di Surabaya mengundang decak kagum banyak netizen, karena genangan setinggi 1 meter di beberapa tempat bisa surut hanya dalam hitungan kurang dari tiga jam.

Genangan itu ternyata akibat gorong-gorong yang tersumbat sampah-sampah plastik tersebut dan salah satu pintu air terlambat dibuka.

Setelah gorong-gorong dibersihkan dari sumbatan saat hujan masih turun deras dan pintu air dibuka, genangan menghilang dari Surabaya dengan cepat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini