MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa waktu terakhir ini, pemasangan Baliho Ketua DPR Puan Maharani di berbagai kota di Indonesia menjadi perbincangan warganet. Lantas ada yang mempertanyakan mengapa Sandiaga Salahudin Uno tak menerapkan strategi tersebut.
Pembahasan tentang ‘Mengapa Sandiaga S Uno Tidak Ada di Baliho?’ pun turut dibahas dalam diskusi daring yang digelar oleh Parwa Institute pada Jumat, 3 September 2021.
Pengamat politik Handi Suprapto Rusli pun mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, strategi pemasangan Baliho sudah tidak tepat bagi seorang Sandiaga.
“Karena dia sudah sadar kalau posisi eksisting dia sudah kuat. Dia itu pemain lama terutama sempat menjabat sebagai wakil gubernur di DKI Jakarta, lalu maju Pilpres 2019 dan kini menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif di kabinet,” ujarnya.
Pengamat dari Indo Barometer tersebut juga menilai peluang Sandiaga untuk maju ke Pilpres 2024 cukup terbuka lebar. “Apalagi kalau Prabowo tidak ikut, maka Gerindra akan dorong Sandi karena dia yang paling potensial dan termasuk pemain lama,” katanya.
Handi juga mengungkapkan bahwa kemungkinan besar Sandi bakal menggunakan jabatannya saat ini untuk menarik minat masyarakat untuk pilpres 2024.
“Jadi baliho bukan alat nomor satu untuk naikan popularitas. Media yang nomor satu untuk dorong elektabilitas adalah media televisi. Sementara baliho kurang efektif karena cuma bisa efektif di wilayah strategis seperti pusat kota. Sedangkan untuk desa-desa belum tentu efektif,” ujarnya.