Tanda Pemerintah Berpihak pada Petani, Pertimbangkan Produksi Dalam Negeri Sebelum Buat Kebijakan Impor Pangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika pemerintah berpihak kepada petani harus mempertimbangkan produk pertanian pangan dalam negeri dalam membuat kebijakan impor.

Jika produksi dalam negeri banyak, jangan sampai pemerintah menerbitkan kebijakan impor barang tersebut.

Hal itu diungkapkan Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Arif Satria dalam sebuah wawancara radio, Senin 15 Agustus 2022.

“Jangan sampai petani produksi banyak, ada kebijakan impor sehingga harga jatuh,” katanya.

Caranya, menurut Arif, dengan mewajibkan para importir bahan pangan melakukan substitusi impor dengan produk lokal.

Jadi misalnya mereka mengimpor 10 ton gandum atau terigu, harus mengadopsi atau menyerap 3 ton produk lokal.

Dengan kebijakan rasio substitusi impor itu, ekonomi di desa-desa dan daerah sentra pertanian dapat menggeliat.

Menurutnya efek berantainya akan luar biasa untuk kemajuan pertanian Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini