MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Petugas pemadam kebakaran berhasil mengatasi sebagian besar kobaran api setelah pipa yang mengalirkan minyak mentah ke kilang terbesar kedua Iran pecah akibat tanah longsor, Minggu (13/12). Demikian diungkapkan kepala perusahaan negara yang bertanggung jawab atas pipa minyak.
“Sebagian besar kobaran api telah diatasi dan tim operasi sedang memperbaiki bagian pipa yang rusak,” kata Qasem Arab Yarmohammadi kepada kantor berita Kementerian Perminyakan, SHANA, melansir Reuters, Senin, 14 Desember 2020.
“Tanah longsor memiliki sejarah panjang di daerah ini,” sambung Arab Yarmohammadi yang merupakan Kepala Eksekutif Perusahaan Pipa dan Telekomunikasi Minyak Iran.
Khosro Kiani -seorang pejabat darurat di barat daya Iran, yang berada di tempat kobaran api terjadi mengatakan bahwa minyak telah tumpah ke lembah yang sulit untuk diakses dan tidak dapat dijangkau oleh peralatan pemadam kebakaran.
Pipa Maroun yang rusak mengisi kilang Isfahan yang memiliki kapasitas sekitar 375 ribu barel per hari. Infrastruktur minyak Iran yang menua telah lama membutuhkan reskonstruki, namun rencana perbaikan harus ditunda oleh sanksi Barat dan birokrasi lokal, demikian dikatakan para analis.
Kantor berita Irna melaporkan ada beberapa kejadian dari tumpahan pipa yang berdampak buruk pada sektor pertanian dan perikanan di kawasan tersebut.