Penasihat Keamanan Joe Biden Mengutuk Eksekusi Jurnalis Iran

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden, Jake Sullivan dalam akun Twitter-nya mengatakan bahwa eksekusi Iran terhadap seorang jurnalis, Ruhollah Zam adalah sebuah pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan.

Eksekusi Zam menuai kecaman dunia internasional, termasuk dari kelompok hak asasi manusia dan Uni Eropa. Sullivan mengungkapkan bahwa ia akan mencari dukungan Barat untuk kasus yang menimpa Rohullah Zam.

“Eksekusi Iran atas Ruhollah Zam, seorang jurnalis yang ditolak prosesnya dan dihukum karena menggunakan hak-hak universalnya merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan lainnya yang dilakukan oleh rezim Iran,” tulis Sullivan.

“Kami akan bergabung dengan mitra kami untuk menyerukan dan membela pelanggaran Iran,” sambungnya, melansir Reuters, Senin, 14 Desember 2020.

Iran menjatuhi hukuman mati terhadap Ruhollah Zam, seorang jurnalis yang tulisannya di internet memicu demonstrasi berskala nasional tahun 2017. Ia dianggap menghasut kekerasan selama protes anti-pemerintah.

Sebagai informasi, Zam merupakan pengelola situs media daring Amadnews, saluran aplikasi perpesanan populer Telegram yang memiliki lebih dari satu juta pengikut. Melalui media ini, Zam memposting sejumlah video dan informasi yang dinilai memalukan para pejabat Iran.

Ia sempat menjadi buronan pemerintah Iran. Agen Iran dilaporkan menangkap Zam selama kunjungan ke Teheran tahun 2019. Saat itu, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, mengatakan saat itu mereka menjebak Zam dalam operasi kompleks dengan menggunakan tipuan intelijen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Berjalan Aman dan Damai, Apresiasi Layak Diberikan Kepada Aparat Keamanan

JAKARTA – Agenda Pilkada 2024 telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Semua elemen masyarakat berperan penting terhadap kesuksesan penyelenggaraan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini