MATA INDONESIA, KABUL – Kelompok milisi Taliban mengkalim telah merebut dan menguasai Lembah Panjshir, suatu kawasan di Afghanistan yang dikuasai kelompok Anti-Taliban pimpinan Ahmad Massoud.
Pejabat di Taliban mengatakan hal itu kepada Reuters pada Jumat 3 September 2021. ”Dengan rahmat Allah SWT, kami mengendalikan seluruh Afghanistan. Para pembuat onar telah menyerah dan Panjshir sekarang berada di bawah komando kami,” katanya.
Hingga saat ini belum ada konfirmasi atas klaim tersebut. Sehari sebelum klaim ini, Taliban menyatakan bahwa mereka telah mengepung Lembah Panjshir.
Dalam rekaman pidato kepada warga Afghanistan di Lembah Panjshir, pemimpin senior Taliban, Amir Khan Motaqi, meminta para pemberontak meletakkan senjata mereka dan berunding.
”Emirat Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan,” kata Motaqi.
Taliban telah menjanjikan pengampunan bagi semua warga Afghanistan yang sebelumnya bekerja sama dengan pasukan asing dan menentang kelompok itu. Meski begitu, masih banyak warga Afghanistan yang takut akan kebrutalan Taliban sehingga ingin melarikan diri keluar negeri.
Motaqi mengatakan Taliban telah melakukan banyak upaya untuk bernegosiasi dengan para pemimpin pasukan oposisi di Panjshir. Tapi menurut Motaqi pihak kelompok oposisi tetap saja melawan.
Situasi di Lembah Panjshir sempat tak menentu. Pada Senin pekan ini, bentrokan di barat gerbang menuju Lembah Panjshir hingga menewaskan delapan milisi Taliban dan melukai delapan milisi lain dan dua prajurit NRF.
Bentrokan ini terjadi sehari setelah personel militer terakhir AS meninggalkan Afghanistan dan mengakhiri invasi Negeri Paman Sam di negara itu selama 20 tahun terakhir.
Lembah Panjshir, terletak 150 kilometer dari utara Ibu Kota Kabul, merupakan pusat perang gerilya Afghanistan yang tak pernah terjamah oleh pasukan asing, bahkan Amerika Serikat sekali pun.
Ahmad Massoud
Lembah Panjshir menjadi satu-satunya provinsi di Afghanistan yang sampai saat ini belum dikuasai Taliban. Kawasan itu telah menjadi markas pasukan anti-Taliban pimpinan Ahmad Massoud.
Ahmad Massoud merupakan anak dari Ahmad Shah Massoud. Ia salah satu panglima mujahidin yang berpengaruh membantu Uni Soviet mundur dari Afghanistan saat perang era 1980-an.
Sejak kejatuhan Afghanistan ke tangan Taliban pekan lalu, Massoud yang baru berumur 32 tahun, bersumpah melakukan perlawanan terhadap kelompok tersebut.