MATA INDONESIA, SOLO – Masyarakat tidak perlu memusingkan tingkat keganasan varian Omicron, tetapi jauh lebih baik meningkatkan kewaspadaan dengan tetap disiplin melakukan protokol kesehatan (Prokes).
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang juga Dokter Spesialis Patologi Klinik UNS, Tonang Dwi Ardyanto, Kamis 2 Desember 2021.
“Warga tak perlu panik berlebihan dengan penularan varian yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan itu. Temuan Omicron justru diharapkan meningkatkan kembali kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) yang belakangan mengendur seiring berkurangnya jumlah kasus Covid-19,” ujar Tonang.
Tonang berharap merebaknya varian Delta pada Juli-Agustus 2021 lalu tidak terulang di libur Natal dan Tahun Baru.
Apalagi penularan varian Omicron belakangan sudah ditemukan di Australia dan beberapa negara tetangga Indonesia lainnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melabeli Omicron sebagai Variant of Concern (VoC) yang berarti varian itu mampu menyebabkan peningkatan penularan dan kematian.