NTT Jadi Lokomotif Pengembangan Kampung Budidaya Benih Ikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Peningkatan kesejahteraan masyarakat terus didorong oleh pemerintah melalui aktivitas perikanan budidaya, baik itu budidaya air tawar, budidaya payau, dan juga budidaya laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan kegiatan budidaya ikan dapat didorong melalui pengoptimalan pembenihan yang baik oleh balai benih ikan serta bekerja sama dengan berbagai peneliti untuk meningkatkan produktivitas pembenihan serta budidaya ikan.

“Balai ini (BBIP Tablolong) harus menjadi pusat studi universitas. Datangkan doktor riset ke sini. Balai ini harus mendukung pengembangan kampung budidaya ikan di NTT,” kata Menteri KP Trenggono.

Dirinya memerintahkan kepada jajarannya untuk bekerja sama dalam menghidupkan industri kelautan dan perikanan di NTT.

“Potensi yang besar lainnya seperti bandeng dan rumput laut juga dikembangkan bersama, jangan sporadis sehingga harus ada model pengembangan yang jelas,” katanya.

Balai Benih Ikan Pantai Tablolong yang diresmikan pada 2003 tersebut memiliki total 61 bak untuk pemeliharaan ikan dan udang dengan total kapasitas sebesar 1.405.000 ton namun belum dimaksimalkan. Dalam tinjauannya Menteri KP Trenggono berharap seluruh bak dapat dioptimalkan dengan fasilitas yang lebih modern.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini