Tak Dipilih Wakili Indonesia di Piala AFC, Persipura Protes PSSI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persipura Jayapura memprotes keputusan PSSI terkait dua wakil Indonesia di Piala AFC 2021. Persipura menilai, mereka berhak tampil di Piala AFC.

Usai rapat Komite Eksekutif, PSSI menunjuk Persija Jakarta dan Bali United sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2021. PSSI mengacu pada klasemen akhir kompetisi Liga 1 2019 karena Liga 1 2020 dihentikan Maret lalu.

Selain Bali United, PSSI menunjuk Persija sebagai wakil kedua di Piala AFC. Persija adalah runner-up Piala Indonesia. Seharusnya PSM yang berhak karena berstatus juara Piala Indonesia, tapi mereka tak lolos lisensi klub profesional AFC.

Persipura protes terkait penunjukan Persija. Pasalnya, berdasrkan regulasi, harusnya runner-up Liga 1 yang dikirim, yakni Persebaya. Tapi, Persebaya juga tak lolos lisensi klub profesional AFC. Jika runner-up tak memungkinkan, maka peringkat tiga, yang ditempati Persipura.

“Seandainya liga tak jalan dan PSSI memilih Bali United dan Persija bukan berdasar hasil musim lalu, itu harus dijelaskan. Saya sudah terlanjur baca di media ini dipilih berdasar hasil 2019, Bali United juara, Persija runner-up (Piala Indonesia),” ujar Asisten manajer Persipura Jayapura, Bento Madubun.

“Jadi, sebenarnya sudah jelas. Kalau dirasa ini hal yang tak bisa disampaikan ke publik, silakan disampaikan alasan itu atau bicara secara internal antara klub dan federasi, kan bisa seperti itu, kami menunggu jawaban dari surat kami. Secara personal saya sudah berkomunikasi dengan Plt Sekjen PSSI (Yunus Nusi). Beliau menunggu konfirmasi dari AFC,” katanya.

Jika nantinya PSSI mengubah keputusan dan menggantikan Persija dengan Persipura, Bento Madubun mengaku tim Mutiara Hitam siap.

“Kami siap (gantikan Persija), Insya Allah siap. Harus siap sebagai klub. Gak mungkin gak siap, apalagi Persipura yang sudah lama tak main bola,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini