MATA INDONESIA, JAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu universitas negeri di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 19 Desember 1949 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Kampus yang terletak di Yogyakarta ini adalah universitas pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia setelah merdeka. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki enam fakultas. Namun, kini sudah memiliki 18 fakultas dan dua sekolah (Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana), dan lebih dari 100 program studi untuk S-2, S-3. Dan Spesialis.
Nama “Gadjah Mada” berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendiriannya diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada 3 Maret 1946 oleh RS Budhyarto Martoatmodjo, Ir Marsito, Prof Dr Prijono, Soenario, Soleiman, Boentaran Martoatmodjo, dan Soeharto.
Enam fakultas awal yang lahir di UGM, di antaranya Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Hukum, dan Fakultas Sastra Filsafat.
UGM telah mencetak berbagai prestasi pada tingkat nasional maupun internasional, seperti ranking 250 tingkat dunia versi THES (Timer Higher Education-Qs World University) 2009, peringkat 1 di Indonesia, peringkat 5 di Asia Tenggara, peringkat 414 dunia versi Webometrics pada 2014 dan dinobatkan sebagai Universitas dengan Sistem Penjaminan Mutu Terbaik di ASEAN bersama dengan National University of Singapore dan Chulalongkorn University.
Anies Baswedan, salah satu alumni dari kampus tersebut mengungkapkan bahwa UGM adalah kampus yang terbuka dan bisa diakses semua orang, “Kampus itu milik rakyat. Kampus itu memang bukan milik satu orang saja,” cuitnya di akun twitter, saat menyambut ulang tahun UGM.
Ia berharap UGM terus menjadi kampus penumbuh kepedulian pada sesama, dan yang terdepan dalam pengembangan ilmu serta mengembangkan semua potensi civitas akademika.
Perlu diketahui, UGM sudah tidak diragukan lagi dalam hal mencetak mahasiswanya sebagai tokoh penting bagi Indonesia. Selain Anies Baswedan, masih ada nama terkenal seperti Presiden Joko Widodo, Gubernur Ganjar Pranowo, Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan masih banyak lainnya.
Dalam susunan kabinet periode 2019-2024, UGM menjadi kampus terbanyak yang menyumbang alumninya sebagai jajaran menteri. Tercatat ada sembilan orang yang menduduki posisi tersebut, seperti Airlangga Hartanto, Basuki Hadimuljono, Budi Karya Samadi, Dr. Terawan, Mahfud MD, Muhadjir Effendy, Pramono Agung, Prakitno, dan Retno Marsudi.
Reporter : Afif Ardiansyah