MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) masih akan fokus mempertahankan dan mengembangkan minyak dan gas bumi (migas) pada tahun ini.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Balikpapan, Sabtu 8 Januari 2022.
“Walaupun seluruh negara sudah semakin terbiasa soal transisi energi tapi faktanya konsumsi energi masih didominasi minyak dan gas,” kata Nicke.
Menurutnya secara prosentasi porsi migas memang akan mengalami penurunan seiring dengan gerakan transisi energi, namun permintaan terhadap migas masih akan meningkat signifikan karena jumlah penduduk yang bertambah.
Strategi besar energi Pemerintah adalah sampai dengan tahun 2050 porsi migas akan menurun hingga 20 persen, dari saat ini yang sebesar 32 persen.
Jadi fokus pertama Pertamina adalah mempertahankan dan mengembangkan migas karena pemerintah juga menargetkan peningkatan produksi dari 700 barel menjadi 1 juta barel per hari.
Untuk transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan dengan meningkatkan produksi gas yang dapat menjembatani pengalihan ke arah energi baru terbarukan. Namun, strategi itu memerlukan pengembangan infrastruktur yang mumpuni.
Fokus ketiga Pertamina pada 2022, adalah mulai mengembangkan energi baru terbarukan itu sendiri dengan merealisasikan pembangkit energi panas bumi (geothermal).