Sudah Sebulan, Pencarian Helikopter MI-17 di Papua Masih Nihil

Baca Juga

MINEWS, PAPUA - Hingga kini, pencarian terhadap helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Papua sebulan lalu, yakni pada 28 Juni 2019, masih belum membuahkan hasil.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring berkata, dirinya sudah melaporkan upaya pencarian itu kepada KSAD dan meminta petunjuk selanjutnya.

Yoshua mengaku masalah kondisi wilayah yang merupakan hutan rimba menjadi kendala utama pencarian helikopter tersebut. Sampai saat ini juga belum ada perintah penghentian dari pusat.

“Pencarian masih dilakukan lewat darat dan udara dengan bantuan warga masyarakat dan penerbangan sipil terutama yang melayani kawasan Pegunungan Bintang,” kata Mayjen TNI Sembiring, Sabtu 27 Juli 2019.

Helikopter yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani, membawa 12 penumpang dan kru terbang ke Okbibab. Pesawat tersebut melakukan perjalanan untuk mengirim logistik bagi anggota TNI AD yang bertugas di kawasan itu.

Selain logistik, helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 membawa lima anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, PradaSujono Kaimuddin, dan Prada Tegas Hadi Sentana. Sedangkan nama-nama kru yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Kapten CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Asharul.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini