Staf Biden Sebut Situasi di Myanmar Kian mengkhawatirkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Sudah lebih dari empat bulan, namun kondisi dalam negeri Myanmar belum juga menunjukkan tanda-tanda normal. Hal ini tak hanya menjadi perhatian negara-negara tetangga, tetapi juga negara adidaya, Amerika Serikat.

Koordinator Kebijakan Presiden Joe Biden untuk kawasan Indo-Pasifik mengatakan bahwa situasi Myanmar yang saat ini dikuasai oleh junta militer sangat memprihatinkan dan terus memburuk. Dan AS sedang melihat semua kemungkinan skenario di Negara Pagoda.

“Tidak dapat disangkal bahwa kekerasan meningkat,” kata Kurt Campbell dalam acara online yang diselenggarakan oleh Center for a New American Security, melansir Reuters, Rabu, 9 Juni 2021.

“Kami melihat tidak hanya tantangan dari pemberontakan etnis, tetapi oposisi yang semakin terorganisir dan terarah dan ditentukan di sisi demokrasi yang telah menolak untuk turun,” sambungnya.

Campbell menambahkan, sulit untuk tidak berkecil hati dengan apa yang terjadi dan terlihat di Myanmar. Ia juga mengatakan situasi di negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara itu sangat mengkhawatirkan.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak junta militer melakukan kudeta dan menggulingkan pemerintah de facto pada awal Februari, dengan munculnya protes harian di setiap penjuru negeri dan pertempuran di perbatasan antara aparat keamanan kontra etnis minoritas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sekitar 100 warga di negara bagian Kayah, Myanmar telah mengungsi karena pertempuran, termasuk serangan membabi buta yang dilakukan oleh pasukan keamanan di daerah sipil.

Campbell mencatat bahwa pemimpin kudeta Myanmar, Min Aung Hlaing telah mengakui dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi milik militer bahwa dia tidak mengantisipasi tingkat kerusuhan sipil.

Ia menambahkan, Washington mendukung upaya ASEAN untuk mencoba memulai proses mengembalikan Myanmar ke demokrasi dan mendesak negara-negara mengisolasi para jenderal secara diplomatis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini