MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjamin pengelolaan keuangan Indonesia akan dilakukan dengan sangat hati-hati, namun tetap akuntabel selama situasi global dalam keadaan yang buruk saat ini.
Maka, Indonesia menjadi sedikit negara di dunia yang proses pemulihan ekonominya pasca pandemi covid-19 relatif cepat dan kuat.
Namun yang dihadapi dunia sekarang bukan hanya pandemi covid-19 tetapi juga perubahan iklim dan konflik geopolitik sekaligus.
“Kuartal 1 dan 2 tahun 2022, ekonomi kita tumbuh konstan di atas 5 persen,” ujar Sri Mulyani, Kamis 29 September 2022.
Sementara kuartal ketiga tahun 2022 diprediksi akan tumbuh di atas 5 persen.
Adapun pada kuartal keempat tahun ini pemerintah pusat dan daerah akan mengakselerasi pemulihan ekonomi secara optimal seiring melemahnya ekonomi dunia.
Tahun depan, APBN masih akan terus bekerja optimal sebagai shock absorber atau peredam guncangan ekonomi.
Defisit APBN didesain pada 2,85 persen dari PDB untuk mengawal pemulihan ekonomi.
Sebagaimana disampaikan Presiden @Jokowi, amunisi untuk membuat APBN menjadi kuat harus segera dikumpulkan, dikonsolidasikan karena perjalanan masih panjang.