MATA INDONESIA, WASHINGTON – Aman Khalili, seorang penerjemah asal Afghanistan pernah menyelamatkan Joe Biden tahun 2008 dari serangan Taliban. Kala itu, badai salju memaksa helikopter militer yang membawa Biden dan anggota parlemen AS lainnya mendarat di lembah bersalju di Afghanistan.
Khalili adalah bagian dari tim yang dikirim untuk menyelamatkan Biden –yang kala itu masih menjadi senator, dan dua senator lainnya, yakni John Kerry dan Chuck Hageldari dari kemungkinan serangan Taliban setelah helikopter mereka dipaksa mendarat selama badai salju.
Kisahnya menarik gelombang publisitas setelah Khalili secara terbuka memohon bantuan Biden setelah pasukan AS keluar dari Afghanistan pada akhir Agustus. Khalili langsung memohon kepada Biden dalam sebuah pesan yang diterbitkan di The Journal.
Sebagaimana diketahui, Sejak tentara AS dan NATO mulai pulang secara bertahap pada Mei lalu, Taliban kembali bangkit menyerang pasukan pemerintah Afghanistan dan merebut kota-kota utama di negara tersebut.
“Halo Tuan Presiden. Selamatkan saya dan keluarga saya. Jangan lupakan saya di sini,” tulis Khalili, melansir Forbes.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki berkomitmen untuk membantu Khalili melarikan diri dari Afghanistan dan berterima kasih kepadanya atas pengabdiannya kepada Presiden Joe Biden.
Khalili dilaporkan telah meminta visa imigrasi khusus dan dokumen yang akan memungkinkannya dan keluarganya untuk datang ke AS dengan cepat.
Pada pekan lalu, Khalili dan keluarganya dapat melintasi perbatasan menuju Pakistan. Berdasarkan laporan The Journal, Khalili dan keluarganya sempat menghabiskan waktu selama beberapa pekan dalam persembunyian karena beberapa kendala, termasuk masalah paspor.
Sejatinya banyak organisasi dan tokoh terkenal yang menawarkan bantuan untuk Khalili meninggalkan Afghanistan. Beberapa veteran yang bekerja dalam operasi penyelamatan berpendapat bahwa pemerintah Joe Biden tidak cukup untuk membantu Khalili.
“Orang-orang melihat kisah kemanusiaan yang menarik dan mereka membayangkan bahwa ada beberapa hal khusus yang dapat kita lakukan yang akan memungkinkan kita semua untuk mengeluarkan orang dan keluarga itu dari bahaya secara cepat,” kata seorang pejabat senior AS yang enggan menyebutkan namanya.
“Pada kenyataannya, ada keterbatasan apa yang bisa kita lakukan, terutama sebagai pemerintah, jika dibandingkan dengan beberapa aktor swasta,” sambungnya, melansir Forbes.