MINEWS.ID, JAKARTA – Terhadap Pancasila, Presiden Soekarno bukan hanya gemar memopulerkannya di tanah air, tetapi juga memamerkannya di negara lainnya seperti saat dia berkunjung ke Kongres Amerika Serikat 17 Mei 1956.
Itu berarti delapan bulan setelah dia memenangkan Pemilu pertama Indonesia September 1955.
Di Kongres AS dia menyampaikan di depan Sidang Gabungan. Awalnya Bung Karno membahas masalah dunia, namun pada satu bagian pidatonya dia menyempatkan menjelaskan Pancasila sebagai panduan dalam berbangsa di Indonesia.
“Saat deklarasi kemerdekaan kami pada Agustus 1945, kami melampirkan dalam pembukaan konstitusi kami, Pancasila. Panca berarti lima, sila berarti prinsip. Pancasila adalah lima prinsip panduan dalam kehidupan berbangsa kami,” kata Soekarno dalam pidatonya yang selalu banjir tepuk tangan.
Dia juga sempat mengungkapkan satu per satu makna dari kelima sila tersebut di hadapan Kongres.
Soekarno juga menjelaskan demokrasi yang dianut bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa.
Pidato itu masih terekam jelas dalam sebuah video berdurasi 1 menit lebih.