MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia menegaskan Amerika Serikat (AS) dan NATO membuat tuduhan tak mendasar setelah pejabat AS mengatakan Moskow tidak melakukan upaya untuk menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, seperti yang dijanjikan awal pekan ini.
Kremlin menyatakan pihaknya membutuhkan waktu untuk menarik pasukannya ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan militer. Hal ini ditegaskan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan.
“Jelas pengelompokan untuk latihan (militer) dibangun selama berminggu-minggu, dan tentu saja tidak mungkin untuk menariknya dalam satu hari. Mereka tidak bisa lepas landas dan terbang begitu saja. . . butuh waktu. Seperti biasa, itu adalah tidak berdasar,” tutur Peskov, melansir The Hill, Jumat, 18 Februari 2022.
Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa mereka akan menarik sebagian dari lebih dari 150.000 tentara yang telah mereka kumpulkan di dekat perbatasan Ukraina. Moskow juga bersedia untuk terlibat dalam diplomasi, sebuah langkah untuk meredakan kekhawatiran akan invasi Kremlin ke Ukraina.
Tetapi para pejabat Barat mengatakan mereka tidak melihat tindakan seperti itu dan malah menyaksikan pasukan tambahan dikirim ke perbatasan.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan bahwa sejumlah langkah yang telah diambil Rusia di dekat perbatasan tidak menunjukkan bahwa mereka siap untuk berkemas dan pulang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu juga tidak melihat tanda-tanda penarikan atau de-eskalasi sejauh ini dari Moskow.
Moskow telah menyatakan tidak pernah berencana untuk menyerang Ukraina dan menegaskan, sejumlah besar pasukan di perbatasan Ukraina di Rusia dan Belarusia akan mengadakan latihan militer dan untuk mendukung provokasi dari NATO.
Tetapi AS dan pejabat aliansi telah memperingatkan Rusia dapat melakukan provokasi di Ukraina timur sebagai alasan untuk invasi skala besar, seperti ketika menginvasi dan menganeksasi Semenanjung Krimea tahun 2014.