Soal Kualitas, Produk Lokal Indonesia Bisa Bersaing dengan Asing

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia memiliki sumber daya yang bisa diberdayakan untuk memulihkan ekonomi dalam negeri. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menilai, ekonomi kreatif Indonesia memiliki kualitas yang baik dan bisa bersaing dengan produk global.

“Produk lokal yang dibuat oleh masyarakat di Indonesia kualitasnya tidak kalah jauh dengan produk asing yang masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020.

Sementara berdasarkan data E-Conomy Sea 2021, yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai 70 miliar US dolar atau sekitar Rp1.078 triliun.

Erick meminta, momentum kebangkitan ekonomi Indonesia ini bisa dimanfaatkan untuk menormalisasikan iklim ekonomi yang sempat mengalami resesi terdampak pandemi. Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi ekonomi kreatif dan ekonomi digital.

“Momen saat ini bukan saatnya kita mengeluh, tapi saatnya kita bangkit. Tidak hanya Bali, Indonesia bahkan seluruh dunia,” katanya.

Selain memberikan potensi pengembangan ekonomi digital, Erick juga mengingatkan pada perusahaan-perusahaan BUMN untuk mengantisipasi gelombang kedua industri digital di dalam negeri.

Sehingga, perusahaan bisa mentransformasi diri dan bersiap dalam menghadapi transisi digital gelombang kedua yang diperkirakan terjadi dalam 3-5 tahun ke depan.

“Jadi, kalau kita tidak memaksa diri kita untuk masuk di ekosistem digital, kita dosa sama negara kita. Karena kita membiarkan negara kita kalah bersaing,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini