Soal Haji 2021, Menag Yaqut Dapat Tugas Penting dari Wapres Ma’ruf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas mendapat tugas spesial dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, terkait dengan rencana penyelenggaraan ibadah haji 2021 ini.

Tugas dari Ma’ruf adalah, Yaqut harus membuka komunikasi dengan otoritas haji di Arab Saudi, dan mencari tahu perkembangan terbaru pelaksaan ibadah ini.

“Pertama, (Wapres) minta dipastikan haji tahun ini itu ada atau nggak, jadi Menteri Agama diminta proaktif melakukan hubungan ke Saudi supaya ada kepastian,” kata Jubir Wapres, Masduki Baidlowi di Jakarta, Rabu 6 Januari 2021.

Ia menjelaskan, keberangkatan haji membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari pelaksanaan hingga pelayanan, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

“Biar masyarakat dan umat sudah dapat kepastian ada tidaknya haji tahun ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, akibat pandemi Covid-19, pada 2020 lalu, pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji satu pun.

Keselamatan para jemaah menjadi prioritas bagi Kemenag, yang saat itu masih dipimpin Fachrul Razi.

Selain itu, Saudi juga tidak memberi kepastian apakah haji siap digelar atau tidak menjelang keberangkatan jemaah. Sehingga, Kemenag tidak memiliki cukup waktu untuk persiapan, dan harus memutuskan untuk pembatalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Media Sosial sebagai Alat Propaganda: Tantangan Etika dalam Pengelolaan oleh Pemerintah

Mata Indonesia, Jakarta - Di era digital, media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi massa yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan cepat. Dalam kerangka teori komunikasi, media sosial dapat dilihat sebagai platform interaksi yang bersifat dialogis (two-way communication) dan memungkinkan model komunikasi transaksional, di mana audiens tidak hanya menjadi penerima pesan tetapi juga pengirim (prosumer). Namun, sifat interaktif ini menghadirkan tantangan, terutama ketika pemerintah menggunakan media sosial sebagai alat propaganda.
- Advertisement -

Baca berita yang ini