Sistem Digital Jadi Pendorong Kemajuan UMKM di Tengah Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Para pelaku saha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia disarankan untuk bertransformasi ke sistem digital. Hal itu dilakukan agar mereka bertahan di masa pandemi covid-19.

Ketua Umum AKUMINDO (Asosiasi UMKM Indonesia), Ikhsan Ingratubun mengatakan para pelaku UMKM harus sudah mulai melakukan perubahan yang tadinya berjualan secara konvensional sekarang harus meningkatkan kemahirannya dengan interaksi melalui online.

Menurut Ikhsan, penjualan online memang membutuhkan proses. Misalnya, bagi pelaku UMKM berusia 40 tahun ke atas kebanyakan terkendala dalam memahami cara menggunakan media online.

Ikhsan menegaskan, tujuan dari transformasi ini sangat penting untuk mendukung membangkitkan ekonomi di masa pandemi covid-19. Dia berpendapat ada dua hal yang perlu ditransformasi oleh pelaku UMKM, pertama, meningkatkan kemahiran SDM dan yang kedua, transformasi usaha.

Dengan meningkatkan kemahiran dalam mengoperasikan online, maka UMKM akan bangkit dengan cepat. Hal itu terbukti sudah ada sekitar 10 juta UMKM yang go digital atau 15 persen dari total keseluruhan 64 juta UMKM.

“Itu terbukti sekitar 15 persen atau 10 juta UMKM di masa pandemi covid-19 masuk online. Kemudian transformasi usaha, yang sebelumnya menjual konvensional sekarang bisa berjualana online,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sebelum pandemi melanda, ia menyebut ada sekitar 8 juta pelaku UMKM yang tercatat go digital. Lalu bertambah sebanyak 3,7 juta pada 2020 lalu.

Dengan kata lain, masih ada 18,3 juta UMKM yang harus dikejar supaya naik kelas dalam 3 tahun ke depan atau 6,1 juta UMKM per tahun.

“2021-2023 ditargetkan 6,1 juta UKM/IKM on boarding, sehingga mencapai 30 juta pada 2023,” katanya.

Luhut mengaku optimis target dari Kepala Negara itu bisa direalisasikan. Pasalnya, pada 2020 Kementerian Koperasi dan UKM mampu mencatatkan sebanyak 3,7 juta pelaku UMKM go digital atau melampaui target 2 juta UMKM.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini