Simpatisan KST Papua Serahkan Senjata, Pendekatan Aparat Keamanan Patut Diapresiasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Simpatisan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua akhirnya menyerahkan 6 pucuk senjata rakitan beseta amunisinya. Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan menerima langsung senjata tersebut pada tanggal 13 Oktober lalu. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa hal ini patut mendapatkan apresiasi.

“Berbagai pendekatan sehingga bisa menyadarkan para KST Papua termasuk membuat mereka menyerahkan senjata dan kembali ke NKRI adalah hal positif dan harus terus dilakukan. Ini harus diapresiasi,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 16 Oktober 2021.

Sementara itu, Brigjen Iwan Setiawan juga menilai bahwa keputusan simpatisan KST Papua ini menyerahkan senjata karena melihat keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun Papua. Terlebih, dengan diselenggarakannya acara Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diadakan di Tanah Papua.

“Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, sebab mereka beranggapan bahwa Papua akan merdeka namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa Papua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bingkai NKRI,” kata Iwan.

Selain itu, penyerahan diri simpatisan ini dinilai merupakan hasil komunikasi sosial yang tepat dan sesuai arahan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono yakni dengan pendekatan kearifan lokal.

Berbagai jenis pendekatan lunak terus dilakukan untuk mendorong kelompok separatis dan teroris Papua terus dilakukan agar mereka bisa kembali ke pangkuan Ibu pertiwi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini