Sikap Keji KSP Selalu Dinetralisir Media Separatis yang Menjamur di Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Kelompok Separatis Papua (KSP) bekerja dengan dukungan sejumlah media setempat yang membuat narasi untuk menetralisir bahwa kelompok itu melakukan kebenaran seperti pada penembakan dua guru di pedalaman Beoga.

Hal itu diungkapkan anggota Komnas HAM Provinsi Papua, Fritz Ramandey yang mengomentari portal berita jubi.com karena menyebut saat penembakan guru kontrak yang bertugas 10 tahun, Oktavianus Rayo sedang memegang pistol.

“Guru yang ada di pedalaman Papua itu hanya bisa mengajar-mengajar-dan mengajar. Sebab tidak ada lagi kepentingan lain. Mereka adalah pekerja kemanusiaan yang tulus sehingga jangan dituding dengan kabar yang negatif, itu fitnah,” ujar Fritz yang dikutip Minggu 11 April 2021.

Menurut Fritz, berita yang ditulis portal tersebut jelas sangat meresahkan dan berpotensi memelihara konflik di Papua.

Dia menyatakan tudingan seorang guru kontrak di pedalaman Papua membawa senjata api merupakan hal yang sangat keji.

Fritz mengingatkan sikap terhadap dua guru asal Toraja tersebut akan membuat guru-guru pendatang ketakutan mengajar di pedalaman. Padahal, orang setempat pun jarang ada yang mau melakukannya.

Jika tidak ada guru yang mau mengajar, masa depan anak-anak pedalaman akan semakin suram saja di kemudian hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini