Setelah Tornado Muncul Badai Mangkok Debu di Amerika

Baca Juga

MATA INDONESIA, MICHIGAN – Setelah wilayahnya dihajar badai tornado, kali ini Amerika Serikat diserbu badai angin yang aneh berbentuk “Mangkok Debu”. Badai ini kecepatannya lebih dari 161 km per jam dan melanda beberapa bagian Great Plains dan Upper Midwest.

Peristiwa badai ini terjadi kurang dari seminggu setelah gerombolan tornado kuat menghancurkan Kentucky dan empat negara bagian lainnya.

Sedangkan badai angin ini hanya bertekanan rendah dan didorong oleh suhu tinggi yang tidak sesuai musim di Nebraska, Iowa, dan Minnesota. Akibat dari badai ini, terjadi pemadaman listrik di empat negara bagian AS, termasuk lebih dari 100.000 rumah dan tempat usaha di Colorado pada Rabu malam 15 Desember 2021.

”Badai menerjang wilayah itu dengan badai petir dan salju.” Laporan layanan Cuaca Nasional AS, Kamis, 16 Desember 2021.

Menurut Marc Chenard, dari Pusat Prediksi Cuaca Layanan Cuaca Nasional di College Park, Maryland, saat ini ada kondisi ‘Dust Bowl’ (badai debu) di beberapa bagian New Mexico dan Colorado. ”Ini sangat tidak biasa,” kata Chenard. “Badai ini bergeser ke timur dan tidak biasa untuk area yang luas ini. Badai ini akan melalui area Great Lakes, Michigan dan ke Kanada pada Kamis ini,” katanya.

Great Plains adalah dataran di Amerika Utara yang terbentang dari Pegunungan Rocky, Kanada sampai Meksiko. Sedangkan Upper Midwest meliputi wilayah Michigan, Wisconsin dan Minnesota

Badai ini terjadi saat angin bertiup. Mereka membentuk awan debu raksasa, yang memuntahkan gundukan tanah ke berbagai sektor termasuk ternak dan rumah. Debu ini juga menyebabkan pneumonia pada anak-anak.

Tahun 1930 an

Badai Dust Bowl terbesar yang pernah ada terjadi pada periode selama 1930-an. Saat itu terjadi kekeringan parah yang berakibat lahan pertanian yang rusak. Dampaknya mengganggu ekologi bagian padang rumput AS dan Kanada. Selain itu seluruh wilayah nyaris tertutup awan besar dari debu.

Pada tahun 1932, Dust Bowl menyebabkan para petani kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka. Harga tanaman turun secara signifikan. Terjadi krisis makanan sehingga pemerintah federal memberikan bantuan untuk mengatasi kelangkaan makanan.

Dari tahun 1931 hingga 1939, sekitar 75 persen wilayah AS dilanda suhu yang luar biasa tinggi dan kekeringan terburuk dalam 1.000 tahun. Bencana alam ini memunculkan istilah “ Dust Bowl ”. Dampaknya Depresi Ekonomi Besar, yang terjadi 1929-1933.

Pada tahun 1936, beberapa keluarga pedesaan di Great Plains terpaksa hidup dari santunan pemerintah karena lahannya tidak bisa digunakan untuk pertanian. Banyak keluarga petani memilih pindah ke California dan beralih profesi.

Pada tahun 1932, tercatat ada 14 badai debu. Dan puncaknya pada tahun 1933 terjadi 38 badai debu. Akibat badai ini, lahan-lahan pertanian menjadi kering karena partikel debu memantulkan sinar matahari. Saat itu tanah berubah suhunya menjadi dingin.  Akibatnya, awan tidak mendapatkan kelembapan untuk menghasilkan hujan.

Puncak Dust Bowl terjadi pada 14 April 1935. Saat itu terjadi badai debu terburuk sepanjang zaman dan melanda enam negara bagian. Peristiwa itu disebut dengan Minggu Hitam.

Wilayah yang terkena hujan debu membuat alam gelap gulita. Orang-orang terperangkap dengan pusaran debu yang datang setiap saat.

Sebuah artikel di Koran New Republic menggambarkan kejadian seperti itu dengan tulisan: “Kita hidup dengan debu, memakannya, tidur dengannya, melihatnya melucuti kita dari harta benda.”

Suhu udara yang panas di enam wilayah tersebut mengakibatkan 5.000 orang tewas karena kekeringan. Wilayah-wilayah yang terkena adalah  Tennessee, Arkansas, Kentucky, Indiana, Nebraska, Louisiana, Mississippi, dan Missouri. Rata-rata suhu udara mencapay 110 derajat Fahrenheit.
 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini