Sering Pakai Masker dan Sarung Tangan Justru Percepat Corona Berkembang Biak, Ini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan masker atau sarung tangan karet, cara terbaik menghindari virus corona jenis baru. Seorang penasihat medis dari dunia penerbangan, David Powell, menegaskan sering-sering mencuci tangan adalah cara yang benar dan efektif.

Menurutnya, virus itu tidak dapat bertahan lama di kursi pesawat atau dudukan tangannya, maka kontak fisik dengan orang yang terinfeksi virus dalam suatu penerbangan adalah risiko terbesarnya.

David adalah penasihat fisik dan medis Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Asosiasi itu terdiri dari 290 maskapai dan 80 persennya adalah penerbangan internasional.

Dalam wawancaranya dengan Bloomberg, David menegaskan risiko penyebaran virus jenis baru tersebut melalui sebuah penerbangan sangat kecil.

Pasokan udara di dalam pesawat modern sangat berbeda dari bioskop atau bangunan kantor. Sebab di pesawat pasokannya merupakan perpaduan dari udara segar dan udara yang dialirkan ulang.

Udara yang dialirkan ulang itu akan melalui sejumlah saringan yang jenisnya seperti saringan di ruang operasi rumah sakit. Alat itu dijamin akan mengalirkan 99,97 persen udara yang bebas virus maupun partikel lainnya.

Jadi risiko penularan virus tersebut di dalam pesawat terbang tidak datang dari pasokan udara, tetapi dari manusia yang ada di dalamnya.

Menurut David menggunakan masker dan sarung tangan setiap saat justru akan mempercepat bakteri dan mikorba seperti virus berkembang biak.

Sebab, masker yang tidak diganti-ganti akan menjadi lembab dan itu adalah tempat yang sangat disenangi bakteri dan virus untuk berkembang biak.

Sedangkan penggunaan sarung tangan yang terus menerus membuat kepalan tangan kita akan basah dan lembab.

David menegaskan masker hanya efektif digunakan oleh orang yang sudah terjangkit virus agar tidak menulari orang yang sehat, itu pun jangan sepanjang hari. Dia harus dimusnahkan segera setelah digunakan.

Dia menegaskan virus, bakteri atau mikroba akan berkembang biak dengan baik jika berada atau menempel pada mahluk hidup seperti manusia.

Maka, cara paling efektif menghindari penyebaran virus dengan kode 2019-nCov itu adalah dengan sering mencuci tangan apalagi jika kita seharian selalu bersalaman dengan orang lain. Setelah itu lap tangan kita dengan tisu yang langsung dibuang.

David juga menegaskan pengisolasian dengan menghentikan transportasi dari dan ke tempat virus berkembang biak tidak lah bijaksana.

Hal itu justru menyulitkan negara lain memberi bantuan baik memberikan alat-alat kesehatan maupun membantu mencari pembunuh virus tersebut. Dia menyontohkan saat virus Ebola merebak di Afrika penutupan transportasi justru memperburuk keadaan.

Salah satu sebabnya adalah akan banyak orang yang nekat bepergian secara diam-diam sehingga malah menyulitkan pengawasan keluar masuknya manusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini