MATA INDONESIA, JAKARTA – Serangan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua kembali terjadi di pertengahan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua. Kontak tembak yang terjadi antara KST Papua dan aparat TNI ini membuat satu orang anggota TNI gugur dan tiga orang lainnya terluka.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai meski serangan KST Papua hadir bertubi-tubi namun hal tersebut tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kekuatan aparat keamanan TNI-Polri.
“Aksi tersebut tidak akan menimbulkan ketakutan atau mengurangi kekuatan aparat keamanan Indonesia,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Kamis 20 Januari 2022.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Persireron mengonfirmasi jika ada kontak senjata antara prajurit Yonzipur 20/PPA dengan KST Papua pada hari Kamis sekitar pukul 07.00 WIT.
Sebelumnya serangan KST Papua juga menyasar Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Adapun kelompok tersebut dipimpin oleh Lamek Alepki Taplo. Akibat insiden ini salah seorang anggota Brimob yaitu Bharatu Bachtiar terkena tembakan di bagian punggung.
Ia ditembak dari jarak 100 meter saat berada di depan pos dalam situasi cuaca yang penuh kabut. Tidak hanya itu, ia terkena tembak rekloset pada bagian punggung bahu sebelah kiri.
“Anggota terluka dalam kondisi stabil dan sudah dirawat di Jayapura. Saat ini kami akan lakukan penebalan pasukan Satgas Damai Cartenz,” kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito.
Hingga kini, Aparat keamanan TNI-Polri masih bersiaga masing-masing pos untuk mengantisipasi aksi lanjutan.