Sentimen Global Menguat, Rupiah Balik ke Rp 14.000 Sore ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Kamis, 27 Februari 2020.

Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.035 atau melemah 0,73 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda disebabkan oleh sejumlah sentimen dari luar negeri di antaranya sebagai berikut.

Pertama, soal rencana perundingan perdagangan Inggris dan Uni Eropa pada 2 Maret 2020 nanti.

“Investor khawatir bahwa perjanjian ini akan mempengaruhi perdagangan global. Sebab kedua belah pihak kemungkinan besar bakal saling bersitegang dalam negosiasi tersebut,” kata Ibrahim sore ini.

Kedua, soal Bank of Korea (BoK) yang secara tak terduga mempertahankan suku bunga acuannya, meski jumlah kasus corona di sana naik di atas 1.500 orang hingga kini.

Ketiga, soal penyebaran virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, untuk pertama kalinya virus itu menyebar lebih cepat di luar Cina, tempat asalnya.

Sementara dari dalam negeri, efek dari melambatnya ekonomi global akibat epidemi virus corona yang terus menyebar ke berbagai negara, ikut berimbas ke Indonesia.

“Hampir pasti Indonesia mengalami perlambatan ekonomi. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 kemungkinan berada di bawah 5 persen. Sedangkan untuk keseluruhan 2020, BI mengubah proyeksi dari 5,1-5,5 persen menjadi 5-5,4 persen,” ujar Ibrahim.

“Untuk mengantisipasinya, maka pemerintah dan BI harus memperkuat stabilitas ekonomi dengan cara melakukan strategi bauran kebijakan baik Moneter, Fiskal maupun yang lainnya sehingga bisa meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian dalam negeri,” katanya lebih lanjut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini