Selesaikan Konflik di Papua, TNI-Polri Bangun Komunikasi demi Tegakkan Hukum

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menangani konflik di Papua, TNI-Polri tidak melakukan pendekatan militer, melainkan penegakkan hukum. Jadi masyarakat jangan terprovokasi kelompok-kelompok yang ingin mengacaukan keamanan di provinsi paling timur Indonesia itu, silakan bangun komunikasi dengan TNI-Polri.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan dalam menangani konflik di Papua TNI-Polri mengutamakan pendekatan preventif.

“Jadi pendekatan preventif itu yang paling utama. Preventifnya itu seperti apa? Kita sama-sama lakukan dialog, kita sama-sama komunikasi dan saling menjaga NKRI,” kata dia seperti dikutip Minggu 29 November 2020.

Argo juga meminta komunikasi antara masyarakat, TNI, dan Polri terus dibangun dan dijaga. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu menyampaikan aspirasi kepada TNI dan Polri.

Argo menegaskan kehadiran TNI-Polri di Papua termasuk Papua Barat diharapkan dapat menghentikan kelompok-kelompok yang ingin melakukan tindakan pidana atau masalah yang berlawanan dengan undang-undang.

Semua itu akan bisa terwujud bila terjalin komunikasi yang baik antarpemangku kebijakan supaya kita bisa menjaga keutuhan NKRI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini