MATA INDONESIA, JAKARTA – Asa Indonesia untuk miliki pabrik kendaraan listrik kian mendekati kenyataan. Kota Deltamas, Karawang pun telah diplot sebagai tempat pendirian pabrik yang bakal dikelola bersama antara PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan (Korsel). Kabar gembira ini diungkapkan oleh pihak Kementerian Investasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, kehadiran pabrik ini akan menempatkan Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki fasilitas produksi baterai listrik di daratan Asia dan bahkan di dunia. Proyek kerja sama ini juga diproyeksikan menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir bahan mentah untuk kendaraan listrik.
“Indonesia juga akan menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik,” katanya dalam keterangan resmi, Senin 24 Mei 2021.
Pabrik ini bakal terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda. Pabrik tersebut juga akan berdiri di atas lahan seluas 33 hektar dan menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia.
Menurut Bahlil, pembangunan pabrik tersebut akan segera dilaksanakan. Adapun pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pada pabrik tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami bersyukur proses groundbreaking ini akhirnya akan segera dimulai. Pekerjaan ke depan akan semakin besar untuk membangun industri baterai yang terintegrasi di Indonesia,” ujarnya.
Adapun total investasi baterai listrik pertama di Indonesia itu mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 140 triliun (mengacu kurs Rp 14.300 per dolar AS). Selain itu, kini Kementerian Investasi sedang melakukan finalisasi MoU antara Hyundai guna merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel (cell battery) untuk baterai listrik tersebut. Investasi yang akan digelontorkan untuk pembangunan pabrik cell battery ini sebesar 1,2 miliar dolar AS.
PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam. Sementara itu, konsorsium LG terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding.
LG Energi Solution saat ini merupakan salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia. Sedangkan LG Electronics (LG Group) merupakan perusahaan terbesar kelima di Korsel pada 2020 menurut majalah Fortune.