Bersiap, Tanda-Tanda Lonjakan Kasus Covid19 Pasca Lebaran 2021 Semakin Jelas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tanda-tanda akan terjadi lonjakan kasus di Indonesia beberapa hari belakangan ini terus terlihat salah satunya jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid19 (RSDC) Wisma Atlet yang naik 30 persen hanya dalam waktu 7 hari.

Peringatan itu diungkapkan dokter relawan Covid19, dr. Andi Khomeini Takdir yang pesannya diterima Mata Indonesia News, Selasa 25 Mei 2021.

“Mohon teman2 saling menasihati & mengingatkan 3M sesama warga. Menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan,” ujar lelaki yang sering dipanggil Dokter Koko tersebut.

Peningkatan kasus akibat mobilitas mudik maupun wisata pada lebaran 2021 ini sudah menjadi kekhawatiran para pemangku kebijakan sehingga dibuat penyekatan untuk melakukan tes swab antigen pada para pemudik yang kembali ke kota terutama Kawasan Jabodetabek.

Tercatat lebih dari 500 orang yang reaktif saat terjaring tes swab di lokasi penyekatan tersebut.

Sementara, di sejumlah lingkungan terjadi klaster lebaran seperti di sebuah RT Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur maupun RT di Garut mulai bermunculan.

Angka keterisian tempat tidur pasien Covid19 di sejumlah rumah sakit di Sumatera antara lain di Palembang sudah mendekati 90 persen.

Dokter Koko mengharapkan Indonesia bisa menyontoh Turki meningkatkan kecepatan vaksinasinya sehingga tekanan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan tidak besar.

Menurut data yang dia peroleh, penurunan kasus baru Covid19 baru mulai menurun drastis ketika sekitar 20 persen penduduk negara itu sudah menerima vaksin Covid19.

Jumlahnya semakin mendekati angka minimum ketika 40 persen warganya sudah mendapat vaksin penyakit saluran pernapasan itu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Desak Investigasi Tuntas Dugaan Arogansi Menteri Satryo

Mata Indonesia, Yogyakarta - Korpus Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SEMA PTKIN) memberikan tanggapan terkait dugaan tindakan arogansi yang melibatkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.
- Advertisement -

Baca berita yang ini