Sektor Properti Topang Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, pihaknya mewakili pelaku usaha di sektor properti mengapresiasi berbagai stimulus yang diberikan pemerintah.

Menurutnya, stimulus ini sangat penting agar sektor properti segera bangkit dan bisa menopang pemulihan ekonomi nasional.

“Dengan kondisi yang ada ini kita perlu stimulus agar pemulihan perekonomian nasional bisa jalan, oleh karena itu saya berterima kasih pemerintah memberikan stimulus berupa relaksasi PPN yang dtanggung pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, untuk membangkitkan sektor properti, para pelaku usaha, regulator dan stakeholder terkait perlu melakukan sinergi bersama.

“Perlu kita bersinergi bersama, dengan BTN, dengan SMF untuk membangun tanpa kita bersinergi bersama mustahil untuk kita mmbangun properti bangkit di 2021, supaya kita semua multiflier effect di sektor properti terjadi terhadap semua industri yang ada,” katanya.

Oleh karena itu, dia berharap SMF dapat memberikan dukungan penuh melalui pembiayaan sekunder dan BTN memberikan solusi dan kemudahan pembiayaan di sektor properti kepada end user. 

“Sampai hari ini masih banyak sekali filter atau screening yang ketat dilakukan perbankan khususnya BTN, sehingga banyak sekali end user kita mengalami penolakan dalam persetujuan kredit KPR. Sehingga kita harapkan ada solusi-solusi dalam pemecahan persoalan yang ada supaya kita bangkit bersama dalam pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo meyakini, positifnya pertumbuhan kedit perbankan di level 0,4 persen saat ini tidak lepas dari kontribusi pembiayaan di sektor properti.

“Kalau dilihat kita pertumbuhan kredit nasional saya yakin itu disumbang sektor KPR yang tumbuh 7,2 persen dan kalau kita lihat pembelian rumah kedua, ketiga, keempat ini saatnya waktu yang tepat,” katanya.

Sementara terkait permintaan REI, Haru mengungkapkan, perbankan bisa saja menyesuaikan aturan terkait screening kredit di sektor properti tetapi tentu perlu diperhatikan regulatornya pun harus demikian menyesuaikan regulasinya. 

Namun yang jelas, lanjut Haru, pihaknya telah memberikan kemudahan-kemudahan dan relaksasi kepada para nasabahnya. Bagi nasabah existing, BTN memberikan keringanan penundaan pembayaran dan penurunan suku bunga pinjaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini