MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Dengan menerapkan protokol kesehatan, sebagian warga Brasil merayakan tahun baru 2021 dengan pesta kembang api. Sementara lainnya, merayakan malam pergantian tahun dengan berada di rumah sakit.
Di bangsal perawatan intensif rumah sakit di luar kota Sao Paolo misalnya, dokter yang merawat pasien positif terinfeksi virus corona menahan satu menit keheningan untuk melewati tahun yang mematikan.
Staf medis berdiri di sudut ranjang dengan para pasien yang terhubung ke ventilator dan kemudian berkeliling sambil mengucapkan selamat tahun baru dari balik masker dan pelindung wajah, kepada para pasien yang terbaring lemah.
Suara kembang api di luar memecah keheningan dan kebosanan dari ventilator yang berputar dan bip monitor. Tidak banyak yang dapat dirayakan dengan 195 warga Brasil yang kehilangan nyawa akibat virus corona. Meski begitu, masih ada harapan bahwa vaksin akan tiba di Tahun Baru.
Di bangsal ICU di rumah sakit yang didirikan di lapangan di kota industri Santo Andre yang berdekatan dengan kota metropolitan terbesar Brasil, para pasien yang menggunakan ventilator membuka tahun 2021 dengan penderitaan dan keheningan.
“Saya sedih dipisahkan dari keluarga saya, tetapi saya berharap dapat pulang dengan sehat,” kata Vinicius Perreira yang telah dirawat di rumah sakit sejak lima hari lalu, melansir Reuters, Jumat, 1 Januari 2021.
“Saya berharap vaksin akan tiba pada 2021 untuk menangani penyakit ini dan kita semua memiliki tahun yang lebih baik,” sambungnya.
Para dokter dan perawat mengaku kekelahan karena pertempuran yang tiada akhir, yang telah mereka lakukan sejak Maret untuk menyelamatkan nyawa di Negeri Samba.
“Satu menit hening sangat mengharukan bagi saya,” kata Wakiria Miranda, seorang perawat berusia 19 tahun yang yang mengatakan rindu keluarganya, tetapi dengan hati memberikan cintanya kepada pasien yang membutuhkan.
“Semoga pandemi ini segera berakhir dan masyarakat menjadi lebih sadar akan perlunya menjaga jarak sosial,” sambungnya.
Kendati sebagian besar acara akhir tahun dibatalkan karena pandemi virus corona, sebagian warga Brasil tetap merayakan dengan kembang api yang mereka nyalakan dari rumah.
Pantai Copacabana yang mashyur di dunia, tempat di mana 2 juta orang bersuka cita menyaksikan kembang api diluncurkan, hampir kosong pada Kamis (31/12) malam waktu setempat. Pihak berwenang menutup Pantai Copacabana dan menutup sistem metro kota lebih awal untuk mencegah keramaian karena Rio de Janeiro menghadapi kebangkitan virus corona.
Pada Kamis (31/12), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 56,773 kasus tambahan yang dikonfirmasi dari virus corona baru dalam 24 jam terakhir dan 1,074 kematian.