MATA INDONESIA, SURABAYA – Wakil Wali Kota Armuji mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya concern terhadap para penyandang disabilitas. Bukti konkret yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya adalah menyediakan aksesibilitas bagi kaum disabilitas berupa lapangan pekerjaan.
Hingga saat ini Pemkot Surabaya telah merekrut para penyandang disabilitas dari kelompok tunarungu, tunawicara, maupun tunanetra untuk ditempatkan di instansi pemerintahan Kota Surabaya sesuai dengan bakat dan keahliannya.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemkot terhadap para disabilitas,” kata Wali Kota Surabaya, Armuji, Senin, 21 Juni 2021.
Armuji menambahkan, dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memenuhi pelayanan bagi penyandang tunanetra. Untuk itu, ia meminta para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mewujudkan upaya tersebut.
“Mungkin dari universitas lainnya juga bisa memberikan pelatihan-pelatihan khusus dengan kemampuan yang mereka miliki,” sambungnya.
Selain masalah pendidikan vokasi, kata Armuji, ketersediaan lapangan kerja juga menjadi fokus utama untuk dapat terus dan mendukung aksebilitas pelayanan bagi para penyandang disabilitas.
Pada kesempatan yang sama, Armuji juga turut memberikan apresiasi kepada Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta di Plaza Surabaya atas kegiatan Public Movement dengan tema “This Is Ability Not Disability”.
Sebagai catatan, Public Movement turut diikuti sekitar 13 anak penyandang tunanetra. Kegiatan ini merupakan pendidikan ekstra bagi penyandang tunanetra yang memiliki hobi ataupun bakat menggambar dan melukis, di mana mereka diajari cara menentukan warna berdasarkan identifikasi bau.
“Maka mereka juga bisa mengekspresikan di dalam kanvas di mana akan membentuk seperti apa yang diinginkan. Aksesibilitas seperti itu akan semakin mendukung anak-anak penyandang tunanetra untuk dapat berkarya meski dengan keterbatasan,” tuntasnya.