Sebut Persija Bohong soal Tunggak Gaji, Marko Simic Siap Lapor FIFA

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persija Jakarta mengklaim tak pernah menunggak gaji Marko Simic. Pemain asal Kroasia itu menuding Macan Kemayoran berbohong dan siap melapor ke FIFA.

Dalam pernyataan resminya, Persija membantah menunggak gaji Simic. Mereka menyebut, hanya melakukan penyesuaian gaji sesuai permintaan PSSI di tengah pandemi Covid-19.

Via media sosial, Simic menyebut Persija sudah berbohong dan akan membawa masalah ini ke FIFA.

“Persija Jakarta tidak membayar gaji saya sesuai kesepakatan dalam kontrak sebelum Covid, selama Covid, maupun setelah Covid berakhir,” tulis Simic.

“Ini artinya pihak klub tidak mengatakan sebenarnya dalam pernyataan mereka,” katanya.

“Saya mengharapkan hal seperti ini dari mereka. Hanya untuk memperjelas persoalan, saya akan memperjuangkan hak saya di depan FIFA dan saya yakin menang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Simic memilih memutuskan kontrak secara sepihak dengan Persija karena gajinya selama satu tahun tak dibayar. Sementara Persija membantah tuduhan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini