Sebanyak 1.535 Orang Akan Dapat Pelatihan Jadi Tenaga Kerja Konstruksi Tahap Pertama untuk Bangun IKN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 1.535 orang akan mendapat pelatihan selama enam hari untuk menjadi calon tenaga kerja konstruksi tahap pertama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sementara seluruh calon tenaga kerja konstruksi tahap pertama akan mencapai 9.300 orang.

Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe saat membuka pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk persiapan pembangunan infrastruktur IKN, di Sepaku, Sabtu 27 Agustus 2022.

Sementara, seperti dilansir Antaranews, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Dedy Natrifahrizal mengatakan seluruh dari 9.300 orang itu akan selesai dilatih pada Desember 2022.

Sedangkan 1.535 orang yang mendapat pelatihan pertama tersebut sebagian besar sebanyak 817 orang berasal dari Kalimantan Timur.

Sementara sisanya yang 718 peserta pelatihan building infrastructure modeling berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini